
Banyak opini yang beredar di masyarakat kita terkait usus buntu. Beberapa opini tersebut memang benar, namun tidak sedikit pula yang keliru dan cenderung menyesatkan.
Sebelum terjadi kesalahan fatal akibat informasi melenceng itu, Anda sebaiknya membuktikan kebenarannya terlebih dahulu. Melalui penjelasan di bawah ini, Anda bisa membedakan mitos dan fakta terkait usus buntu.
1. Mitos : Makan biji cabai atau jambu menyebabkan radang usus buntu
Fakta : Radang usus buntu atau apendisitis dapat disebabkan oleh dua hal. Pertama, infeksi yang membuat usus buntu membesar, rapuh, dan terasa sangat nyeri. Kedua, sumbatan usus akibat gumpalan tinja, cacing, atau tumor. Biji cabai atau jambu ukurannya terlalu kecil untuk dapat menyumbat usus buntu, sehingga kecil kemungkinan keduanya menjadi penyebab radang pada organ ini.
2. Mitos : Radang usus buntu dapat sembuh dengan sendirinya
Fakta : Pada sebagian kasus, keluhan nyeri yang dirasakan memang dapat mereda dan kemudian menjadi apendisitis kronis. Akan tetapi peradangan ini tidak akan sembuh dengan sendirinya. Umumnya diperlukan pengobatan khusus seperti pemberian antibiotik dan anti peradangan.
Bahkan, sebagian besar kasus lainnya memerlukan operasi darurat. Dinding usus buntu yang meradang sangat rapuh dan berisiko pecah kapan saja. Pecahnya dinding usus buntu tidak hanya mengakibatkan nyeri yang amat sangat, namun juga perdarahan hebat dan mengancam nyawa penderitanya.
3. Mitos : Usus buntu tidak ada gunanya
Fakta : Usus buntu merupakan struktur dalam usus manusia dengan panjang kurang lebih 10 sentimeter dan bentuk seperti cacing. Awalnya, usus buntu dianggap tidak memiliki fungsi apapun, sehingga operasi pengangkatannya tidak akan memberikan dampak berarti pada tubuh manusia.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran, banyak studi membuktikan bahwa organ kecil ini ternyata ikut berperan membentengi tubuh dari serangan kuman penyakit. Oleh karena itu, operasi pengangkatannya harus dipikirkan masak-masak dengan mempertimbangkan untung dan rugi.
4. Mitos : Setiap nyeri perut pasti disebabkan oleh usus buntu
Fakta : Nyeri akibat radang usus buntu memiliki tanda yang khas. Awalnya, nyeri dirasakan di ulu hati, disertai rasa begah, kembung, atau mual muntah. Nyeri ini kemudian berpindah ke perut kanan bawah dan terasa sangat menusuk. Gejala lain yang umumnya mengiringi yaitu demam, rasa tidak enak badan, dan penurunan nafsu makan. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan untuk memastikan diagnosis radang usus buntu.
Agar fungsinya tetap optimal, Anda perlu selalu menerapkan gaya hidup sehat. Anda dapat mulai mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara rutin. Dengan demikian, kuman sumber penyakit enggan mampir ke dalam tubuh, termasuk ke usus buntu Anda.
source: klikdokter.com