Informasi Seputar Vaksin Campak yang Perlu Anda Ketahui
Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyebar melalui udara saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Siapapun dapat terkena campak, jika belum divaksinasi atau mendapatkan vaksin campak. Namun, penyakit ini lebih sering terjadi pada anak kecil.
Penyakit campak dapat dicegah dengan vaksin campak atau vaksin MMR. Vaksin MMR melindungi dari tiga penyakit, yakni campak, gondongan, dan juga rubella. Imunisasi melindungi kita dari penyakit serius dan juga mencegah penyebaran penyakit tersebut kepada orang lain. Pemerintah kini sedang mengampanyekan pemberian vaksin MR menggantikan vaksin MMR. Vaksin MR ini memberikan perlindungan terhadap penyakit yang sama yaitu campak dan rubella. Bagi Anak usia 12 bulan yang belum mendapat vaksin campak sesuai jadwal, dapat diberikan vaksin MR.
Waktu yang Tepat untuk Memberikan Vaksin MR
Virus campak terkandung dalam jutaan tetesan air yang keluar dari hidung dan mulut saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Virus ini dapat bertahan selama beberapa jam lamanya. Anda dapat dengan mudah terinfeksi virus ini, ketika tangan Anda yang telah terkena virus campak tersebut didekatkan pada bagian hidung atau mulut Anda.
Untuk mengatasi penyakit campak, Anda harus menerima vaksin campak atau MR. Vaksin campak (Measles) dan Rubella atau yang dikenal dengan vaksin MR ini direkomendasikan untuk semua anak. Campak dan rubela adalah penyakit virus yang bisa menjadi penyakit serius jika dibiarkan.
Gejala penyakit campak meliputi pilek, bersin, batuk, mata merah dan mungkin peka terhadap cahaya, demam tinggi hingga mencapai 40 derajat Celcius, serta munculnya bintik-bintik putih keabu-abuan di pipi bagian dalam. Beberapa hari kemudian, akan muncul ruam merah kecokelatan yang biasanya dimulai pada bagian kepala atau leher bagian atas, sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya. Gejala awal campak ini akan berkembang sekitar 10 hari setelah Anda atau keluarga terinfeksi virus ini.
Jika virus menginfeksi paru-paru, virus tersebut dapat menyebabkan penyakit pneumonia. Bahkan, campak pada anak yang lebih tua dapat menyebabkan radang otak yang disebut ensefalitis, di mana kondisi ini dapat menyebabkan kejang dan kerusakan otak.
Penyakit campak dan Rubella memang berbahaya, tidak hanya Anda yang harus mendapatkan vaksin ini, buah hati Anda pun harus mendapatkan vaksin campak. Pada masa kampanye hingga September 2018, Departemen Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan pemberian vaksin MR pada anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun. Setelah masa kampanye, vaksin MR ini akan termasuk dalam imunisasi rutin bagi anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan saat anak duduk di bangku kelas 1 SD. Vaksin ini diberikan melalui suntikan pada jaringan lemak (subkutan) lengan atas.
Orang dewasa dan anak-anak yang hanya mendapatkan satu kali suntikan vaksin campak atau MMR, dapat mendapatkan vaksin MR pada usia berapa pun. Apabila Anak pada usia 9 bulan sudah mendapat vaksin campak, maka vaksin MR dapat diberikan pada usia 15 bulan atau sesuai jadwal imunisasi MR rutin. Apabila Anak sudah pernah mendapat vaksin MMR, vaksin MR ini juga boleh diberikan.
Vaksin MR tidak dapat diberikan pada beberapa kondisi seperti: demam tinggi, sedang sakit berat misalnya mengalami kejang atau penurunan kesadaran, sedang dirawat inap di rumah sakit, menderita kelemahan sistem imun, dan riwayat alergi terhadap vaksin.
Setelah menerima vaksin MR, Anda perlu mengetahui beberapa efek sampingnya, meliputi: nyeri dan kemerahan pada bagian tubuh yang disuntik, demam ringan, ruam, dan nyeri otot. Namun, beberapa efek samping dan masalah setelah mendapatkan vaksin MR ini sangat langka dan jarang sekali terjadi. Kebanyakan orang yang menerima vaksin MR jarang mengalami efek samping serius.
Vaksin campak atau MR sangat aman dan efektif. Pemerintah bersama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung pemberian vaksin MR ini untuk mencegah penyakit dan komplikasi akibat campak dan rubella. Jika terdapat efek samping yang membahayakan kesehatan Anda dan buah hati setelah menerima vaksin, jangan ragu untuk segera konsultasikan pada dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.